Protes film penghina Islam berlangsung di Medan

MEDAN – Aksi protes terhadap film 'Innocence of Muslim' yang disebut menghina Nabi Muhammad juga berlangsung di Medan, hari ini.

Massa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan aksi demo ke Konsulat Jenderal AS di Gedung Uniland Jalan MT Haryono Medan, hari ini.

Aksi tersebut sebagai protes atas penerbitan film tentang Nabi Muhammada tersebut. Menurut Koordinator aksi, Mangaraja Halongonan, fil tersebut sebagai pelecehan terhadap Rasullah Alaihi wa Sallam dan menyinggung perasaan umat Muslim dunia.

"Kami sangat mengutuk kejahatan ini dan menuntuk supaya hukum diberlakukan kepada orang yang telah berani melecehkan kesucian sebuah agama," kata Mangaraja dalam orasinya.

Mereka mendesak pemerintahan AS mengadili pembuat film termasuk donatur pembuatan film yang dinilai anti Islam dan ingin perpecahan antara umat manusia.

Pembuatan film ini akan memancing kebencian antara umat beragama di dunia sehingga akan menimbulkan konflik antar umat beragama.

Massa juga meneriakkan yel yel, "Amerika....., teroris...teroris.”  Massa juga mendesak pemerintah Amerika menghukum mati Sam Bacile, yaitu sutradara pembuatan film tersebut. " Kami mendesak konjen untuk turun menemui kami atau angkat kaki dari sini" ujar Mangaraja yang disambut teriakan takbir massa.

Aksi massa KAMMI tersebut dijaga ketat aparat kepolisian Medan yang melakukan blockade di seputar gedung.  Bahkan sempat terjadi aksi saling dorong karena massa berusaha masuk dalam gedung.

Personil polisi yang didomindasi wanita terlihat  saling  dorong namun, massa gagal menerobos pagar betis polisi.

Kesal ditolak masuk gedung, salah seorang dari kelompok massa sempat  melemparkan  telur ke gedung Konjen yang kemudian mengenai kepala salah serang personil Polwan yang berjaga bersama rekannya. Sehingga mengakibatkan kericuhan kecil antara personil kepolisian dan massa. Massa mengaku bahwa tindakan yang terjadi barusan diluar dari kesengajaan mereka, mereka tidak ada niat untuk melakukan aksi anarkis. Namun, insiden tersebut tak berlanjut setelah massa minta maaf.

Selain aparat polisi, dua unit mobil "water Canon" juga disiagakan di lokasi. Penjagaan ketat di Konjen Amerika Serikat merupakan atensi Kapolda Sumut untuk menghindari tindakan serupa yang berujung kematian yang terjadi dibeberapa negara saat ini. Massa akhirnya membubarkan diri setelah melakukan doa bersama.

sumber: 

sumber: 
waspada.co.id