Cintai Negeri Jalan
Menuju Kesuksesan dan Menggapai Cita-Cita
Tanggal
10 November 1945 merupakan peristiwa besar bagi bangsa Indonesia yang
ditetapkan sebagai Hari Pahlawan Nasional. Saat itu adalah pertempuran pertama
kali setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
dengan pasukan Belanda yang berusaha merebut kembali kemerdekaan bangsa
Indonesia. Peristiwa perlawanan terhadap kolonialisme tersebut terjadi di
seluruh daerah di Indonesia, dan pusatnya
terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur. Banyak pejuang yang mati kehilangan nyawanya
demi mempertahankan kemerdekaan negeri tercinta Indonesia.
Setiap
tahun kita memperingati Hari Pahlawan bagi para pendahulu kita yang telah rela mengorbankan segalanya untuk
membangun negeri ini. Namun peringatan yang kita lakukan setiap tahun
seolah-olah hanya menjadi suatu kebiasan dan kegiatan seremonial semata.
Kita
sebagai generasi muda khususnya mahasiswa harus meneruskan cita-cita para pahlawan untuk
memajukan bangsa Indonesia. Tugas kita saat ini adalah memberi makna baru
kepahlawanan dan mengisi kemerdekaan sesuai dengan perkembangan zaman.
Walaupun
sekarang kita telah merdeka, namun penjajahan masih merongrong negeri ini.
Penjajahan tersebut muncul dalam bentuk baru, berkedok menjalin kerjasama dalam
membangun perekonomian bangsa.
Hal tersebut dapat
dilihat dengan tumbuhnya suburnya industri milik swasta asing di nusantara. Segala
kebutuhan hidup kita telah dikuasai asing. Mulai dari air minum AQUA yang semula dimiliki oleh bangsa Indonesia,
namun kini hampir 74% sahamnya dimiliki oleh swasta asing (Danone-Prancis). Hingga pada sikat gigi pepsodent yang seluruh
sahamnya dikuasai oleh swasta asing (100% milik Unilever – Inggris). Bila disebutkan satu persatu, sangat banyak
industri asing yang ada di negeri tercinta Indonesia ini.
Kita
bangga menyebut negeri kita sebagai negeri maritim yang lautannya terhampar
luas. Hampir dua pertiga luas wilayah Indonesia merupakan laut.Terkandung
didalamnya kekayaan sumber daya yang sangat melimpah. Tapi apakah kita merasa bangga jika kapal yang mengarungi lautan Indonesia hampir 95% adalah kapal-kapal Asing.
Bukan
hanya sumber daya kelautan saja Indonesia kaya. Indonesia juga dikenal sebagai negara yang memiliki potensi mineral dan tambang sangat besar. Hampir seluruh jenis tambang ada di Indonesia mulai
dari migas hingga tambang emas. Karena alasan ketidakmampuan mengelola, kini hampir 85,4% pengelolaan migas dikelola
oleh perusahaan Asing.
Banyak
investor asing yang berlomba-lomba menanamkan sahamnya di Indonesia. Melihat
kondisi Indonesia tetap stabil ditengah-tengah krisis global menerpa hampir
seluruh negara. Parahnya lagi, kita merasa bangga menggunakan barang luar negeri.dengan
menggunakan produk luar negeri kita sudah merasa menjadi bagian manusia modern. Padahal milyaran dolar
uang kita dijarah keluar.
Melihat
kondisi tersebut, timbul dalam benak saya sebuah pertanyaan,” Inikah yang
dikatakan merdeka??”. Hampir seluruh bidang kehidupan dan perekonomian kita
pengaruh swasta asing masih dominan.
Menurut
pengamat ekonomi setiap tahun pertumbuhan perekonomian bangsa kita semakin
membaik. Petumbuhan ekonomi tersebut hanya dinikmati oleh segelintir orang.
Masih banyak jumlah rakyat dapat kita lihat hidup dibawah garis kemiskinan,
pengangguran dimana-mana, tingkat putus sekolah masih tinggi..
Kita sebagai generasi muda
penerus bangsa, seharusnya merasa prihatin melihat kondisi ini. Dengan
memperingati hari pahlawan diharapkan kita introspeksi diri. Merefleksikan
betapa besar jasa-jasa pahlawan yang telah di korbankan demi merebut
kemerdekaan. Apakah kemerdekaan yang seperti inikah yang diinginkan para
pendahulu kita tersebut??
Menurut saya tidak,
bukan kemerdekaan yang seperti ini yang diinginkan oleh para pahlawan kita.
Yang diinginkan mereka adalah kemerdekaan yang seutuhnya. Bukan ibarat keluar
dari mulut buaya, tetapi masuk lagi kedalam mulut singa. Penjajahan yang
dilakukan oleh kolonialis telah berlalu, akan tetapi muncul kembali penjajahan
modern yang melanda Indonesia tercinta.
Oleh sebab itu marilah
kita meneruskan perjuangan para pahlawan. Tetap kobarkan semangat perjuangan,
sikap patriotisme dan rela berkorban. Karena tanggungjawab itu sekarang ada di
pundak kita, para pelajar/ mahasiswa. Salah satu cara yang dapat kita tempuh
adalah dengan belajar sungguh-sunguh.
Dengan belajar sungguh-sungguh, kita akan mampu mengambil alih kemudi negeri
tercinta ini dari tangan-tangan asing. Selain itu membuktikan bahwa kita
mencintai negeri ini. Yang juga akan membawa kita
menuju jalan kesuksesan dan menggapai cita-cita sehingga kita mampu membahagiakan orang tua serta berguna bagi bangsa
dan negara. Karena dengan belajar untuk memajukan Republik Indonesia itulah
pahlawan sekarang...
Merdeka,................
Hidup mahasiswa,................
Abdianta
Perangin Angin
Ilmu Administrasi
Bisnis USU’10