Tahun 1928 merupakan jawaban dari
segala penantian para pemuda Indonesia yang tengah beruang melawan penjajah.
Awal dimana semua pemuda Indonesia bersatu dalam satu tujuan untuk merebut
kemerdekaan Indonesia. Masa dimana pemuda merasa setiap usaha dan upaya mereka
dalam berjuang memerangi penjajah akan berarti bagi para penerus mereka, yang
akan mengingat setiap detik proses perlawanan mereka, setiap detik pengorbanan
yang tulus dan ikhlas kepada Negara Indonesia. Pada tahun itu, semua
perkumpulan dan organisasi pemuda yang ada di seluruh Indonesia bersatu untuk
merebut kemerdekaan Indonesia dengan segera.
Tahun 1928 juga merupakan awal
dimana identitas bangsa Indonesia itu satu demi satu di munculkan ke permukaan.
Yang merupakan tuntutan dari semua pemuda Indonesia dari tahun – tahun
sebelumnya. Dimana identitas itu akan menjadi penyemangat bagi para pahlawan
kita, para pemuda Indonesia untuk terus berjuang dan bertempur tanpa kenal
lelah. Identitas yang telah muncul ke permukaan pada masa itu adalah bahwa
Indonesia itu memiliki satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Indonesia memiliki
satu bahasa, bahasa Indonesia. Dan memiliki tanah air, tanah air Indonesia.
Selain itu, ada juga identitas Indonesia yang baru dimunculkan pada saat itu.
Tepatnya saat rapat sumpah pemuda itu digelar pada tanggal 28 November 1928,
yaitu lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya yang merupakan hasil karya dari
W.R.Supratman.
Setiap harinya, perjuangan para
pemuda tidak terlepas dari cucuran darah yang dijadikan mereka sebagai bukti
keberadaannya. Darah yang sebagai bukti pengabdian mereka terhadap Negara
Indonesia, darah mereka sebagai bukti bahwa Indonesia itu adalah Negara yang
mempunyai arti penting dalam hidup mereka. Hingga para pemuda Indonesia dahulu
rela mengorbankan jiwa dan raganya hanya untuk kemerdekaan Indonesia.
Ternyata pengorbanan itu perlu
dilakukan untuk memperoleh sesuatu yang sangat kita diinginkan. Selain itu,
bekerja bersama – sama dengan persatuan yang dijalankan akan membuat suatu
permasalahan itu menjadi lebih mudah dan ringan bila ditanggung bersama. Mempertahankan
dan memajukan Indonesia agar lebih baik dan aman, bukan berarti kita juga harus
ikut berperang dan bertempur selayaknya pahlawan di medan perang. Cara kita
menghargai dan menganggap Indonesia itu ada dan penting, juga tidak diwujudkan
dengan kita menjadi pahlwan seperti pahlawan – pahlwan kita dahulu dengan
berperang dengan Negara lain dan tidak mengizinkan Negara lain dating
berkunjung ke Indonesia.
Semua hal itu dapat kita lakukan
setiap harinya dengan hal yang jauh lebih baik dari berperang dan bertempur,
bahkan membuat Negara Indonesia itu memilik arti khusus di dalam hati setiap
rakyat Indonesia bahkan memiliki posisi istimewa di kancah internasional.
Negara Indonesia menjadi Negara idola semua manusia di muka bumi ini dengan
usaha rakyat Indonesia yang labih kreatif dan disiplin. Segala hal itu dapat
diwujudkan dengan kita berprestasi dalam pendidikan dan seni atau hal – hal
menakjubkan lainnya.
Pahlawan yang berperang dan bergerak
dengan kemampuan yang dia miliki baik dari akademis maupun non akademis jauh
lebih berharga dibandingkan dengan pahlawan yang berjuang dengan hanya
menggunakan tenaga dan fisiknya saja. Karena pahlawan yang berjuang dengan
tenaganya, mungkin akan dicintai dan diingat setiap saat oleh masyarakatnya.
Namun hanya sebatas mencintai dan mengingatnya saja, tidak ada hal yang
istimewa yang membuat masyarakat itu dekat dan kenal dengan dia. Masyarakat
mungkin mengenalnya, tetapi tidak dapat berinteraksi langsung dengan pahlawan
tersebut. Dan perasaan yang timbul hanya sebatas kekaguman seseorang kepada
idolanya.
Lain halnya dengan pahlawan yang
berjuang dengan kemampuan unik yang dimilikinya. Misalnya seorang guru dari
segi akademis, guru adalah satu sosok makhluk hidup ciptaan tuhan yang juga
dapat dikategorikan sebagai pahlawan dalam kehidupan masyarakat. Guru mengajari
setiap anak didiknya dengan tekun. Berjuang dengan segala hal yang ia tahu
kemudian diajarkan pada anak didiknya. tidak hanya mengajari satu periode saja,
namun mengajari semua anak – anak bangsa setiap tahunnya secara berkelanjutan
dan tidak akan berhenti hingga murid – muridnya tahu dan pandai dalam berpikir
dan menggunakan pikirannya, apakah dalam bentuk tulisan, ucapan, karya, atau
banyak hal lainnya.
Guru tersebut tidak serta merta
adalah seseorang yang sudah tua. Yang mengabdi sebagai guru tersebut justru
adalah para anak – anak muda yang juga telah memperoleh ilmu dari guru
sebelumnya. Para anak muda tersebut berlomba – lomba dalam mencerdaskan
akademis maupun non akademis generasi bangsa.
Wujud kecintaan kita sebagai anak
muda kepada Negara memang haruslah yang dapat memberikan manfaat kepada semua
orang, serta yang memiliki maksud dan tujuan serta secara tidak langsung dapat
membantu masyarakat dalam menjalani hidup di Indonesia. Baik secara terang –
terangan atau hanya dengan tips dan caranya saja.
Untuk masa sekarang ini, banyak
pemuda Indonesia yang telah mewujudkan setiap hal dari kecintaannya kepada
bangsa Indonesia. Meski ternyata banyak juga yang telah mengabaikan setiap
pengorbanan dari pemuda Indonesia yang terdahulu dan tidak menghargai Negara
ini. Dengan berkarya, bermusik, menjadi politikus, berprestasi dengan akademis
maupun non akademis, contohnya olahraga, membawa nama Indonesia melambung
tinggi hingga ke rancah internasional dengan bukti medali emas, trofi dan lain
– lain, menjadi pemimpin yang adil, jujur, bijaksana, serta merakyat, mencintai
dan menyayangi orang tua, dan banyak hal positif lainnya yang dapat kita
lakukan sebagai wujud kecintaan kita sebagai pemuda.
Bukan dengan berjudi, bernarkoba,
merampok, mancabuli anak orang lain, korupsi, menindas kalangan bawah atau
berdemo liar di jalanan dan banyak lagi tindakan negatif yang harus dihindari.
Namun satu hal dari tindakan negatif tersebut yang dapat berjalan baik jika
dilakukan sesuai dengan aturan dan hokum yang ada, berdemo.
Demo adalah salah satu wujud dari
system demokrasi yang Indonesia jalankan saat ini. Dengan berdemo atau
berdemokrasi, kita sebagai masyarakat dapat menyampaikan aspirasi kita secara
terbuka kepada pemerintah, dengan berdemo kita juga tahu apa saja hak kita
sebagai rakyat yang seharusnya pemerintah berikan. Namun, demp tersebut harus
dilakukan dengan cara yang baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Jangan
justru merusak segala hal yang ada di jalanan dan mengatas namakan tindakan
tersebut sebagai perwujudan dari demokrasi. Hal tersebut tidak dibenarkan,
bahkan menghalangi atau justru menutup jalan raya. Dengan seperti itu, para
pemuda justru menganggap bahwa Indonesia adalah Negara yang bebas sebebas yang
kita inginkan dan tidak memperdulikan kebutuhan orang lain.
Tindakan seperti itu justru
perwujudan dari keinginan para pemuda untuk dapat kembali dijajah bahkan bukan
oleh Negara lain, tetap oleh rakyat Indonesia sendiri. Tindakan tersebut sangat
tidak dibenarkan dalam kegiatan berdemokrasi. Sebagai pemuda Indonesia yang
baik dan menghargai setiap hal yang telah Negara ini lalui, seharusnya kita
memberikan yang terbaik dan tidak menimbulkan pengrusakan dimana – mana hingga
membuat Negara ini tampak buruk.
Tiga hal cita – cita rakyat
Indonesia sejak dulu kala sebelum merdeka hingga saat ini dan belum terwujudkan
sepenuhnya, yaitu menjadikan Indonesia sebagai Negara yang aman, damai dan
sejahtera atau makmur. Hingga pada tahun 2012 saat ini, ketiga cita – cita
tersebut belum terwujud sepenuhnya. Sebagai pemuda Indonesia yang mencintai
negaranya, kita harus turut serta dalam setiap perkembangan Negara ini. Agar
kita tahu bagaimana Negara ini tumbuh dan membantu menumbuhkan rakyatnya agar
hidup aman, damai dan sejahtera. Mungkin dengan tindakan positif yang telah
disebutkan atau hal lain yang benar – benar dapat membantu orang banyak.
Seperti satu tokoh yang jarang
terlihat namun selalu bertindak untuk kemaslahatan rakyat, dengan atau tanpa
bantuan orang lain. Dengan atau tanpa sorotan public. Namun sayang sekali saya
lupa akan nama beliau. Tetapi saya ingat betul setiap jejaknya yang pernah
terekspos oleh media. Dimana beliau yang ternyata seorang dokter mengabdikan
seluruh hidupnya kepada masyarakat di bagian papua bersama dengan istri
tercinta. Beliau prihatin dengan masyarakat papua tersebut yang hidup dengan
seadanya. Makan dengan makanan yang ada di alam, tidak menggunakan pakaian,
anak – anak menderita busung lapar dimana – mana serta tempat tinggal yang
sangat tidak layak untuk dihuni. Kemudian beliau beserta istri menolong
masyarakat tersebut agar keluar dari keterpurukannya. Pertama sekali, sang
dokter mengobati semua orang yang dapat ia tolong di lokasi tersebut.
Kemudian sang istri membantu dengan
memberikan pakaian yang layak dipakai kepada mereka serta menyediakan makanan
yang memang pantas untuk manusia makan. Setelah itu, sepasang suami istri
tersebut, memberikan pengajaran kepada mereka bagaimana semestinya hidup
sebagai manusia yang baik dan seperti apa kita harus bersikap sebagai manusia.
Selanjutnya memberikan pengetahuan kepada mereka bagaimana caranya bercocok
tanam yang baik, menjahit untuk dapat membuat pakaian sendiri bagi kaum wanita,
bagaimana hidup dengan bersih, cara membuat rumah yang bagus, membeikan
pelajaran tambahan berupa keterampilan yang dapat mereka gunakan jika sewaktu –
waktu mereka keluar dari kehidupan mereka di lokasi saat itu. Segala sesuatunya
tidak dapat berjalan hanya dengan sekejap mata. Membutuhkan waktu bertahun –
tahun bahkan mencapai 20 tahun usia mereka hingga masyarakat papua tersebut
dapat hidup selakyaknya manusia hidup.
Tokoh tersebut juga dapat pemuda
Indonesia contoh untuk dapat mengaplikasikan kecintaan mereka terhadapat Negara
ini. Karena bagaimana pun tanah kita sendiri itu jauh lebih indah dan jauh
lebih enak untuk kita huni. Memajukan begara sendiri dibandingkan Negara lain
adalah hal utama yang harus pemuda Indonesia lakukan untuk dapat memenuhi
keinginan tertunda dari para pejuang bangsa ini.
Menjadi pemuda baik – baik dengan
menuntut ilmu, menghormati orang tua, menghargai sesama telah mewujudkan
sedikit harapan dari para pahlawan kita. Apalagi kita bertindak dengan positiif
dan menciptakan suatu karya atau usaha yang dapat memajukan Indonesia baik dari
segi akademis, non akademis, seni atau yang lainnya. Suatu saat nanti Indonesia
pasti dan akan absolute pasti menjadi Negara yang diperhitungkan di dunia.
Segalanya tersebut jika pemuda
Indonesia bersatu dan merapatkan barisan untuk kemajuan Negara. Segala hal –
hal penting yang ada di Indonesia tidak terlepas dari tangan pemuda. Mulai
sejak organisasi Budiutomo yang dibentuk oleh pemuda, tahun 1928 adalah
tuntutan rakyat Indonesia yang diprakarsai pemuda, perjuangan menuju
kemerdekaan tahun 1945 yang juga oleh pemuda (penculikan soekarno dan hatta ke
Rengasdengklok oleh pemuda), Gerakan 30 september PKI juga ada campur tangan
pemuda, demostrasi di gedung DPR hingga menurunkan Soeharto sebagai presiden
juga tindakan dari pemuda hingga Indonesia masuk ke masa reformasi, dan hingga
saat ini pemuda masih memegang kendali akan setiap kebangkitan yang terjadi di
Indonesia. Bahkan soeharto hanya meminta 10 pemuda untuk membuat Indonesia
berkembang menjadi salah satu Negara termaju di dunia. Pemuda bukan hanya
pembuat masalah semata dimana – mana, tetapi pemuda juga dapat memberikan
perubahan besar terhadap kemajuan negaranya, karena pemuda adalah penggerak
dari setiap kebangkitan yang ada dan berharga di Indonesia ini.