Mutia Firnanda; Belajar Menjadi Pahlwan Lewat Komunitas SaBer


BELAJAR MENJADI PAHLAWAN LEWAT KOMUNITAS SABER

Di dalam dunia fiksi, seorang pahlawan kerap digambarkan dengan seseorang yang memiliki kekuatan super atau kekuatan yang tidak lazim dimiliki oleh manusia dan menggunakan kekuatan tersebut untuk menyelamatkan orang banyak dari para manusia yang berhati jahat.
Lain lagi di dunia nyata, Indonesia misalnya, mempunyai hari khusus untuk memperingati Hari Pahlawan yaitu setiap tanggal 10 November. Kata Pahlawan disini lebih mengarah kepada orang-orang yang telah menumpahkan darahnya untuk membebaskan Indonesia dari belenggu para penjajah sehingga pada akhirnya, Indonesia menjadi negara yang merdeka.
Secara tersirat, baik di dunia fiksi maupun di dunia nyata, seorang pahlawan melakukan hal-hal yang berguna bagi orang banyak. Namun apakah kita harus memiliki kekuatan super atau perlu adanya pertumpahan darah layak orang-orang terdahulu untuk menjadi seorang pahlawan?. Tentu saja tidak. Kita bisa belajar menjadi seorang pahlawan dari orang-orang kecil yang kerap kita anggap sebelah mata.
Komunitas SaBer  (Sapu Bersih)
            Mungkin banyak diantara kita masih asing dengan Komunitas Sapu Bersih. Komunitas Sapu Bersih merupakan gerakan swadaya masyarakat dalam menjaring ranjau paku di jalan-jalan jakarta.
            Ya, selama ini para pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor dipusingkan dengan maraknya tebaran paku di beberapa ruas jalan di ibu kota. Para pelaku kejahatan menyebar paku pada malam, pagi dan sore hari. Untuk melancarkan aksinya, pelaku sengaja membengkokkan paku sehingga bisa langsung menancap di ban saat sepeda motor melintas. Tujuannya adalah agar adanya celah untuk melakukan tindakan kriminal pada para pengendara. Selain itu juga untuk mengeruk keuntungan. Misalnya saja yang sering terjadi adalah para tukang tambal ban sengaja berdalih tidak mau menambal ban para pengendara yang bocor dengan alasan ban dalam yang terkena paku sudah tidak mungkin ditambal lagi. Sebagai gantinya, tukang tambal ban menawarkan ban dalam dengan harga yang lebih tinggi dari biasanya padahal kualitas ban dalam itu bisa dipastikan kurang bagus. Tentu saja ini sangat merugikan para pengendara motor.
            Kondisi semacam itu mengundang keprihatinan segelintir warga ibu kota yang masih memiliki hati nurani dan kepedulian terhadap nasib sesama untuk secara suka rela membersihkan ranjau paku yang bertebaran di jalan sehingga pada akhirnya terbentuklah komunitas sapu bersih ranjau paku yang kebanyakan anggotanya  berasal dari kalangan bawah.
            Peralatan yang digunakan untuk menyapu bersih ranjau paku sangat sederhana yaitu hanya menggunakan lempengan magnet bekas alat-alat elektronik dan onderdil kendaraan yang dikaitkan pada sepotong kayu. Para relawan tersebut menyapu paku pada malam dan pagi hari sebelum berangkat bekerja.
            Menjadi relawan pembersih ranjau paku berarti menempatkan diri sebagai lawan oknum-oknum penebar paku yang pada umumnya merupakan sindikat. Akibatnya para relawan sering mendaptkan teror dan mengalami tindak kekerasan. Khususnya pada malam hari, relawan beberapa kali hendak ditabrak oleh orang-orang yang tidak menyukai kehadiran mereka. Tak jarang para relawan dilempari botol dan ditendang. Tak hanya mendapat kekerasan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, para relawan juga acap kali mendapat makian dari para pengguna jalan lantaran dianggap mengganggu lalu lintas. Padahal tujuan para relawan itu baik agar para pengendara tidak terkena ranjau paku.
            Kendati demikian, para relawan tersebut tidak kapok untuk menyapu paku ranjau setiap hari, meski mereka tidak pernah dibayar oleh siapapun, tidak pernah meminta atau mengajukan proposal bantuan dan juga menemukan banyak kendala di lapangan, semangat mereka tidak pernah surut untuk menyelamatkan para pengendara dari ranjau paku.
Belajar  Menjadi Pahlawan Lewat Komunitas SaBer
            Dari Komunitas Sapu Bersih banyak hal yang dapat kita pelajari bahwa untuk menjadi seorang pahlawan tidak memerlukan kekuatan super, untuk menjadi seorang pahlawan tidak memerlukan kekerasan yang dapat menimbulkan pertumbuhan darah dan untuk menjadi seorang pahlawan tidak perlu dimulai dari hal-hal besar, masih banyak hal-hal kecil yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan orang banyak, layaknya seorang pahlawan.