Abdul rahman matondang: ROMANTISME DJAKA DEPARI (ERKATA BEDIL MENGENANG KARO DAN INDONESIA)


(ERKATA BEDIL MENGENANG KARO DAN INDONESIA)
Oleh
Abdul rahman matondang
Pendahuluan
Melacak lembar historisitas dari suatu objek kesejarahan pada dasarnya adalah melacak ke dimensi waktu, sejauh mungkin yang dapat diidentifiksi dari objek kesejarahan itu. Artinya ikon kesejarahan memang akan selalu membawa kesadaran manusia larut kedalam dimensi masa lalunya. Demikian pula dengan mengenang sebuah ikon sejarah baik itu merupakan sebuah tokoh maupun sebuah peristiwa yang pernah terjadi, akan membawa ke dalam dimensi masa lalu. Tentang apa yang terjadi dan bagaimana sebenarnya jalan peristiwa tersebut.
Satu alasan penting yang tak bisa diabaikan dalam melacak sejarah adalah untuk membangun karakter atau sebuah refleksi untuk kehidupan di masa depan. Bisa jadi sejarah tersebut adalah sejarah yang memilukan sehingga mampu menjadi pelajaran bagi generasi kedepan untuk berlaku lebih baik atau setidaknya tidak mengulangi hal yang sama. Atau sejarah tersebut merupakan sejarah sebuah ikon kesuksesan, kemenangan atau figur yang tangguh. Dimana dapat menjadi sebuah pelajaran dan motivasi untuk mencetak atau menjadi pribadi yang kurang lebih memiliki semangat yang kuat.

Dari Karo Untuk Negeri

Sejarah perjuangan sehingga tercipta sebuah bangsa yang konon bernama Indonesia, tidak dapat terpisah dari akar perjuangan daerah daerah yang kini menjadi bagian daripada Indonesia tersebut. Sebut saja Sumatera utara. Sebelum adanya Indonesia, kota kota yang berada di dalamnya telah berjuang mengusir penjajah. Dengan berlatar etnis etnis dan hak adat yang mereka pertahankan, mereka berjuang sampai titik darah untuk mempertahankan apa yang mereka miliki.
Karo sebagai ethnik bagian dari sumatera utara juga memiliki corak perjuangan yang tidak dapat dinafikan begitu saja. Sedikit maupun banyak memiliki sumbangsih mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Kisah kisah mereka (karo), secara dokumen tertulis memang tidak begitu khusus menjadi konsumsi publik. Namun secara kolektif karo memberikan warna bagi perjuangan bangsa Indonesia meretas kemerdekaan.
Salah satu warna yang diberikan karo dalam perjuangan adalah lewat jalan nada nada perjuangan. Nada nada yang memberikan semangat. Nada nada yang dikemas dengan rapi menjadi khas karo. Dan itu terlukis indah lewat syair dan nada Erkata Bedil karya composer karo Djaka Depari.
Lirik lirik perkata dalam lagu Erkata bedil menggambarkan bahwa karo lewat karya Djaka Depari memiliki cara mereka berjuang. Meski balutan romantisme yang terbangun lewat beberapa lirik antara sepasang kekasih, namun hal ini tidak menghilangkan kesan semangat patriotisme di dalamnya. Dan karo memiliki sebuah persembahan untuk negeri lewat sebuah karya Djaka depari Ekata Bedil.
Erkata bedil i kota medan turang la megogo
Ngataken kami maju ngelawan ari oh turang

Tading ijenda si turang besan turang la megogo
rajin kujuma si muat nakan ari o turang
O turang la megogo (kai  nindu ari turang)
Uga sibahan arihta
Arih arihta tetap ersada ari o turang
Adina lawes kena ku medan perang turang la megogo
Petetap ukur ola melantar ari o turang

Oh turang la megogo (kai nindu ari turang)
Uga sibaha arih-arihta
Arih-arihta tetap ersada ari o turang
Adina surung atendu ngena turang la megogo
Tantangi cincin man tanda mata ari o turang
O turang la megogo kai  nindu ari turang
Uga sibahan arih ta arih-arihta tetap ersada ari o turang

Romantisme Dalam Syair Perjuangan


Seni merupakan sebuah pengungkapan indah dari sebuah sisi kehidupan. Ketika sebuah seni mampu menggambarkan jalan jalan kehidupan yang tidak tergambar oleh bahasa sehari hari. Sebuah karya seni mampu mengaprisiasikannya dalam berbagai bentuk. Baik itu seni rupa, seni lukis, seni sastra, seni suara, seni drama dan lain sebagainya.
Sebuah karya sulit lepas dari keperibadian dan kehidupan sehari hari masyarakat maupun tempat dimana karya seni maupun kesenian itu berada. Dimana kesenian tersebut sebagai representasi kehidupan masyarakat. Untuk itu kesenian menjadi sesuatu yang penting karena ia menjadi unsur budaya dan bentuk dari kreatifitas budaya masyarakat tempat kesenian itu bernaung, diakui dan dijaga.
Begitu pula dengan sebuah karya sastra yang menyimpan ruang kondisi sosial pencipta maupun suatu masyarakat. Karya sastra tersebut dapat berupa jeritan hati maupun sebuah pengungkapan, pendeskripsian tentang kondisi yang tengah terjadi. Dan karya Djaka depari juga banyak bercerita tentang bagaimana kondisi masyarakat tempat ia menetap.
Djaka depari memiliki ciri khas yang membedakan ia dengan seniman lain. Ia mampu menciptakan karya karya yang bercerita tentang perjuangan dan lagu lagu yang mampu membangkitkan semangat. Namun ia mampu menyuguhkannya dalam nuansa romantis. Balutan balutan nada indah, dan pilihan diksi yang tepat, membuat karyanya masih tetap merdu di telinga.
Dan lagu syair ciptaannya yang berjudul Erkata bedil membawa para penikmatnya seolah olah menjadi tokoh utama dalam syair itu. Atau setidaknya ikut merasakan kejadian yang terjadi dalam syair tersebut. Dan kenikmatan tersebut tersaji dalam bait baitnya
Penutup
Dan Erkata Bedil adalah sebuah karya yang perlu dikenang. Bukan saja sebagai sebuah lagu perjuangan, namun juga sebagai pembentuk aprisiasi jiwa patriotisme seorang Djaka depari. Ialah sang composer dan pahlawan bagi negerinya terkhusus bagi ethniknya.
Inilah persembahan karo untuk negeri dan tanahnya. Lewat sebuah perjuangan yang diiringi nada penuh semangat, karo terus berjuang membela identitas dan tanahnya. Atas dasar itulah Erkata Bedil selayaknya mendapat tempat sebagai sebuah lagu nasional. Lirik yang mampu memompa semangat bagi  generasi muda. Dan kemasan romantis khas karo menjadi warna yang membedakannya. Inilah potret negeri ini, walau berbeda beda meiliki satu kesatuan yang utuh. Itulah BHINEKA TUNGGA IKA.