HEALTHY SILITONGA: MEREFLEKSIKAN JIWA PAHLAWAN DALAM DIRI MAHASISWA MASA KINI


MEREFLEKSIKAN JIWA PAHLAWAN DALAM DIRI MAHASISWA MASA KINI
Pahlawan. Ya, jika dulunya saya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama mendengar kata Pahlawan pastinya tidak lepas dari tahun 1945, dari masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang, dan sebagainya. Dulunya saya masih mengartikan Pahlawan itu dalam ruang lingkup yang kecil. Namun, seriring berjalannya waktu dan pengetahuan sayapun mulai bertambah, sedikit demi sedikit saya mulai dapat mengartikan Pahlawan yang tidak hanya dikaitkan dengan kemerdekaan Indonesia.
Sebenarnya, apa itu Pahlawan. Dalam kesempatan kali ini, saya mencoba mengartikan Pahlawan menurut pengertian saya sendiri. Menurut saya, Pahlawan itu dapat diartikan sebagai seseorang yang mempunyai keberanian dalam membela sesuatu, dan dalam melaksanakan sesuatu itu dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan. Jadi, Pahlawan itu bukan saja orang orang yang dulunya memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia. Didalam kehidupan nyata sekarang ini, kita juga dapat menemukan orang orang yang betul betul layak disebut sebagai Pahlawan. Contoh konkretnya saja adalah seorang Guru. Guru selalu dikatakan sebagai Pahlawan tanpa jasa, karena mereka mau mengajarkan anak didiknya agar menjadi orang yang nantinya berguna bagi negara Indonesia. Sekarang, bagaimana dengan kita yang masih berstatus Mahasiswa? Dapatkah kita juga menjadi sosok Pahlawan di masa kini? Atau, setidaknya masihkah kita merefleksikan jiwa Pahlawan dalam diri kita masing masing?
Jiwa Pahlawan Dalam Diri Mahasiswa Masa Kini
Jika dulunya kita dijajah oleh bangsa bangsa Belanda ataupun Jepang, orang orang seperti Jend.Ahmad Yani, Ir.Soekarnolah yang disebut sebagai Pahlawan karena mereka rela berjuang hingga gugur demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Namun, kita lihat kondisi negara kita di masa kini. Penjajah yang dulunya berasal dari luar negara Indonesia, sekarang penjajah itu bahkan berasal dari negara Indonesia sendiri. Kali ini mungkin saya mengambil contoh dari kasus korupsi yang terjadi pada pejabat pejabat di Pemerintahan. Banyak sekali para pejabat pejabat Pemerintahan, para wakil wakil rakyat yang seenaknya menggunakan uang negara yang seharusnya adalah hak dari rakyat namun dingunakan untuk dirinya sendiri. Para wakil rakyat yang seharunya menjadi wakil kita dalam mengembangkan negara ini secara tidak langsung sudah kembali menjajah negara Indonesia. Selain itu, kita lihat para pengusaha pengusaha dalam negeri yang saat ini malah banyak berasal yang dari luar negeri. Barang barang semuanya berasal dari luar negeri. Secara tidak langsung kita sudah merendahkan kualitas produk dalam negeri sendiri.
Dari 2 contoh diatas, mungkin semua orang menyadari akan hal itu termasuk kita para Mahasiswa. Namun, apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
Jika kita berpikir pada kasus tersebut belum selayaknya untuk kita urusin, atau kita berpikir bahwa lebih baik para aparat militer saja yang mengatasinya, maka saat itu juga peringatan Hari Pahlawan yang setiap tahunnya kita peringati sama saja hanya sekedar formalitas. Tidak ada gunanya kita upacara, mengheningkan cipta, dan sebagainya jika kita sebagai mahasiswa hanya berdiam diri melihat penjajahan yang terjadi di dalam negara sendiri apalagi penjajahan itu berasalah dari orang orang yang ada didalam negara itu sendiri.
Tidak usah berpikir terlalu panjang lebar, disini mungkin saya sedikit memberi pendapat akan hal yang dapat kita lakukan untuk mulai berpartisipasi dalam memperjuangkan negara Indonesia yang saat ini mulai dijajah oleh para pejabat pemerintahannya sendiri. Dari contoh kasus pertama, kita sebagai mahasiswa mungkin bisa menyampaikan kekecewaan kita, kemarahan kita terhadap kinerja para pejabat Pemerintahan dengan cara demonstrasi terhadap para Pejabat negara tersebut. Demonstrasi tidak selamanya mengandung arti negatif. Sering sekali, beberapa mahasiswa beranggapan bahwa demonstrasi itu bakar ban, lempar lemparan, bertindak anrkis, dans sebagainya. Namun, jika kita sebagai mahasiswa mulai melaksanakan demonstrasi dengan cara cara yang positif tanpa adanya kegiatan anarkis mungkin banyak mahasiswa yang juga ikud serta dalam menyampaikan aspirasinya.
Jika dari kasus kedua, mungkin kita sebagai mahasiswa dapat memulainya dengan membeli perlengkapan kuliah kita dengan produk produk yang dihasilkan negara sendiri. Secara tidak langsung kita telah berpartisipasi dalam hasil produk dalam negeri sendiri.
Selain dari contoh kasus diatas, kita juga dapat merefleksikan jiwa pahlawan dalam diri kita sebagai seorang mahasiswa dengan belajar dalam perkuliahan kita dengan sungguh-sungguh agar kita dapat berbagi ilmu dengan orang lain dan menggunakan ilmu kita tersebut dalam memajukan negara Indonesia. Selain itu, kita juga dapat menjadikan seorang Pahlawan bagi orang lain dengan hal hal kecil seperti menolong orang orang yang membutuhkan bantuan kita tanpa mengaharapkan imbalannya. Dengan begitu kita dapat menjadi seorang Pahlawan yang terlahir sesuai dengan zamannya dan sesuai dengan posisi kita sebagai seorang Mahasiswa.
Maka dari itu, saya berharap semoga rekan rekan mahasiswa lainnya juga dapat semakin merefleksikan jiwa Pahlawan dalam diri kita masing masing. Dengan cara bagaimana??? Kita mulai dari diri sendiri dan dari hal hal yang sangat sederhana.