makbul siregar: Ujung Pena Mengubah Dunia


UJUNG PENA MENGUBAH DUNIA
Panggilan Jiwa telah tiba, derap langkah perlahan tapi pasti, menyusuri rawanan badan hutan, berjalan diantara tebing dan jurang demi sebuah perjuangan.Adakah kita lupa siapa dia yang kakinya tertatih untuk berjalan, yang jasadnya terluka hanya demi sebuah kemerdekaan, siapakah dia yang terbaring disana, yang mengharumkan nama bangsa. Siapakah dia?? Dialah yang kusebut pahlawan yang rela berkorban demi menegakkan sebuah keadilan
إِن يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهُ ۚ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ   مِنكُمْ شُهَدَاءَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِين ﴿١٤٠﴾َ
Artinya :
Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada.  Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,
Mengingat kembali peristiwa bersejarah sebuah pergerakan yang teramat penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Dimana pada hari itu tepat tanggal 10 November 1945 tentara Inggris melancarkan senjata secara besar-besaran dengan mengarahkan 30.000 serdadu 50 pesawat terbang, ribuan penduduk menjadi korban banyak yang gugur dan terluka untuk membela RI (yang waktu itu berumur sekitar 3 bulan). Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk. Pada kemudian hari diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional bukan hanya untuk mengenang pahlawan yang gugur, lamanya pertempuran dan besarnya kekuatan lawan, namun mengingat kita pada peran dan perjuangan yang begitu besar pada jalnnya revolusi.
  Hari Pahlawan merupakan kesempatan bagi seluruh bangsa bukan saja untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan para pejuang - yang tak terhitung jumlahnya _ dalam perjuangan bersama bagi tegaknya Republik Indonesia yang baru saja diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Peringatan Hari Pahlawan 10 November juga telah merupakan kesempatan yang ideal untuk selalu memupuk bersama-sama kesadaran bangsa.
Pahlawan masa kini
Pahlawan masa kini adalah pahlawan yang menggunakan pena sebagai senjata,”Mata Pena lebih tajam dari sebilah Pedang”, mengapa tidak? Sebuah pena yang digoreskan dalam kertas putih kemudian menjadi tulisan  sesungguhnya adalah senjata tajam yang dapat merubah suatu negara. Lihat saja peradaban dunia ini berubah karena kekuatan pena. Perubahan yang terjadi memang tidak terjadi seketika, namun kesungguhan untuk terus menerus memperjuangkan nasib rakyat melalui tulisan tidaklah akan sia sia. Keyakinan bahwa ada tangan Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu mendampingi setiap tulisan  harus menjadi motivasi bagi setiap orang . Oleh karena itu niat semata mengharap ridho Allah SWT harus selalu diluruskan ketika menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan.
 Walaupun dengan tampilan yang berbeda pahlawan masa kini seperti halnya Buya Hamka dengan Nama lengkapnya adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah, disingkat menjadi HAMKA, seorang otodidiak dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan politik, baik Islam maupun Barat. Dengan kemahiran bahasa Arabnya yang tinggi, beliau dapat menyelidiki karya ulama dan pujangga besar di Timur Tengah seperti Zaki Mubarak, Jurji Zaidan, Abbas al-Aqqad, Mustafa al-Manfaluti dan Hussain Haikal. Hamka juga menghasilkan karya ilmiah Islam dan karya kreatif seperti novel dan cerpen.
Karya ilmiah terbesarnya ialah Tafsir al-Azhar (5 jilid) dan antara novel-novelnya yang mendapat perhatian umum dan menjadi buku teks sastera di Malaysia dan Singapura termasuklah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Kaabah dan Merantau ke Deli. Hamka pernah menerima beberapa anugerah pada peringkat nasional dan antarabangsa seperti anugerah kehormatan Doctor Honoris Causa, Universitas al-Azhar, 1958; Doktor Honoris Causa, Universitas Kebangsaan Malaysia, 1974; dan gelaran Datuk Indono dan Pengeran Wiroguno daripada pemerintah Indonesia.
Sosok Hamka yang ramah, akrab dengan anak muda dan tiada jarak dengan segala lapisan masyarakat sebagai sosok teladan bagi kita penerus bangsa.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انشُزُوا فَانشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ ﴿١١﴾
Artinya:
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Al- Mujaadilah:11)

Tetaplah menjadi sosok yang berguna untuk bangsa maju terus ALLAHU AKBAR

SELAMAT JALAN PARA PAHLAWAN KU… PAHLAWAN KAMI….
Semoga amal ibadah mu diterima disisi ALLAH SWT amin....