Pemudah
Berpikir, Indonesia Maju, Pahlawan Inspirasiku
Tema
menulis “ Refleksi Pahlawan Masa Kini”
Menginat
hari pahlawan sangat dibanggakan Mengenang jasa dan pengorbanan pahlawan yang
tidak mengenal letih memperjuangkan Negara ini. Sungguh besar kan pengorbanan
sang pahlawan. Melihat perjuangan mereka dengan modal percaya diri menghasilkan
kemenangan ini semua untuk melepaskan kita dari kebodohan para penjajah berengsek
itu. Segara cara dan taktik para pahlawan lakukan untuk menyusun strategi yang
dibilang kurang efektif. Tetapi tekat,semangat yang ada di pikiran mereka
sungguh yakin untuk menang. Yang ada di pikiran mereka hanya la sebuah kata “
Bagaiman Aku Harus Menang Dan Hidup Matiku Hanya Untuk Negaraku ” wah. Sebuah
perkataan yang tegas mereke tegak kan serentak mereka lontar kan bersama
sama-sama. Dengan modal bambu yang ujung nya mereka ukir menjadi runcing mereka
gunakan bambu yang runcing itu untuk melawan penjaja berengsek yang dilihat
tidak mungkin mengalahkan penjajah berengsek yang lengkap dengan senjata
modren. Tidak mematahkan semangat pahlawan untuk melawan mereka dengan sangat
kuat mereka memegang bambu itu mengharapkan bambu itu mengenai dada dan kepala
penjajah terkutuk itu. Peperangan
dimulai serangan demi serangan mereka lakukan penjajah berengsek itu maju
menyusun barisan penembakan terhadap pahlawan kita.
Satu
persatu pahlawan kita mati dengan kondisi mengenakan kepalah tertembak, dada
tertembak tidak manusiawi penjaja berengsek itu. Tinggal beberapa pahlawan yang
tersisah, terdengar suara dari sudut peperangan allahhuakbar ayo kita serang
bertambah semangat para pahlawan. Satu per satu penjajah berengsek itu mati
tertusuk senjata andalan rakyat Indonesia apa lagi kalaw bukan bambu runcing.
Penjajah itu mundur mengakui kekalahan atas Indonesia akhirnya kemenangan itu
berada di tangan rakyat Indonesia tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul
11.oo wib hari Jum’at di Jakarta proklamasi dibacakan oleh peresiden suekarno
disaksikan dengan penjabat-penjabat tinggi berserta rakyat-rakyat Indonesia berserta pengibaran bendera merah putih yang
hanya di miliki Negara Indonesia.Begitu singkat penulis mencerita sejarah
kemerdekaan Indonesia. Kembali kemasa sekarang ini, Apakah kita masih mengingat
tanggal 10 November ? Masih adakah pahlawan dimasa kini? Apakah kita sekarang
ini dikatakan sudah merdeka? Apakah masih ada pemuda indosesia yang memikirkan
Negara ini? . Apakah pola pikir pemuda,rakyat sudah berkembang? Dimanakah peran
penjabat tinggi mengurus negri kita ini? . Apakah pendapat si pembaca tentang
keadaan Negara ini? 8. Apa peran pemuda saat ini? . Masih adakah keadilan dan
peraturan Negara kita ini? Begitu banyak
nya penulis memberi pertanyaan kepada si pembaca, penulis yakin bahwa
pertanyaannya sependapat dengan si pembaca.Untuk apa ya si penulis bertanya
seperti itu? Pasti si pembaca sudah tau apa jawabanya. Untuk menggerakkan hati
para pemuda yang beku terhadap ilmu dan pengetahuan, surve membuktikan hanya
beberapa pemuda,masyarakat dan mahasiswa/i yang memperingati tanggal 10
November hanya mengibarkan bendera saja sudah cukup “kata manyarakat”.
Hanya
beberapa mahasiswa di Indonesia yang memperingati hari pahlawan dengan
menyalahkan lebih dari 1000 lilin dinyalahkan pada malam hari di kota Bandung.
Kampus penulis pun belum perna memperingati hari pahlawan, belum ada nya
kesadaran mahasiswa/I terhadap perjuangan pahlawan yang mendirikan negri ini.
Padahal harapan bangsa dan pahlawan adalah pemuda, bukan orang asing siapa lagi
kalau bukan kita, pemuda yang di berikan ilmu terhadap dosen yang bergelar
prof. bahkan Ph.D untuk mengembangkan pola pikir,memberikan ilmu yang mereka
dapat dari luar negri sana,diskusi antara kampus bahkan mahasiswa asing. Itu
pun masih belum cukup ingat la mencari ilmu itu sampai kapan pun hingga akhir
hayat mu. Masih adahkah pahlawan masa
yang peduli terhadap negaranya, sekarang seprti ketulusan pahlawan di masa
lalu, tidak sama sekali, mereka baik penjabat tinggi dan pemerintah hanya
memikirkan diri sendiri mencari jabatan untuk meningkatkan gaji mereka, bersaing
hanya untuk memperebutkan uang yang bukan hak nya dengan kata lain korupsi uang
Negara yang nilai rupiah nya tidak bisa diperjuangkan. Yang selalu tidak puas
dengan hasil yang iya capai selama ini tidak melihat masyarakat maupun si
penulis dan mungkin si pembaca yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Hak
mereka di ambil dengan cara kerjasama
antara penjabat satu ke penjabat lain nya (kongkalikong setempat). Saling menjatuhkan satu sama lain hanya untuk
kenaikan jabatan tidak memikirkan masyarakat tentang keadaan mereka”siapa
loe,siapa gue itu la moto mereka sampai sekarang.
Mana
ada pahlawan masa kini yang gratisan urusan sedikit pakai uang “ seperti kata
orang batak “Hepeng yang mengatur Negara on” lucu sekalikan kata-kata ini.
Contoh nya saja melamar perkerjaan harus pakai uang (penyogokan) aneh penulis
merasa yang bodoh itu siapa yang sebenarnya mau masuk kerja bayar hingga
puluhan juta,mau jadi polisi bayar,mau jadi direktur juga bayar,mau jadi PNS
bayar, mau kerja di bank juga
bayar, apa lagi kalau mau masuk
universitas negri misalnya fakultas kedokteran yang identik dengan kesehatan
mana pun yang ada di indonesia ( FK ) pasti mereka hanya mengandalkan uang nya
saja. Bukanya kemampuan mereka yang di utamakan tiba test ting masuk kerja
bingung liat soalnya tidak bergerak itu pulpen ,kalaw waktu ujian bisa la
nyontek atau ngopek mana bisa berkembang jika seperti ini saat ujian. Tampa
berpikir panjang lagi-lagi uang yang berbicara pakai tariff lagi semakin besar
uang yang di kasih semakin enak la tempat ia berkerja coba pikirkan la kita yg
kerja kita pulak yang bayar apa gunanya nya itu gelar yang lama kita
meperjuangkanya kurang lebih 4 tahun. Jadi gelarnya hanya di pakai pada saat
penyebutan nama anda agar kesannya membuat anda yakin kalau anda itu bisa.Gak
bergunakan kuliya nya rekayasa semuanya merugikan orang tua saja benar kan.
Panjang lebar ya penulis bercerita berarti pemudah/mahsiswa/i (pahlawan masa
kini ) dikatakan bodoh belum merdeka. Ya kita bisa melihat sampai saat ini
masih kah ada kemurnian dalam melaksanakan tugas. Baik tugas Negara maupun
tugas lainya, semua nya berengsek hanya memikarkan diri sendiri sok pintar,sok
tau lagi macam sudah benar saja mereka.
Mana pemuda kita yang dibanggakan masyarakat
apa mereka masih tidur,masih bengong dan masih bermain game yang autis terhadap
Blackberry. Yang autis terhadap lebtop, nongkrong-nongkrong yang gak jalas
tujuanya untuk apa dan satu lagi banyak bicaranya tidak ada pembuktian nya.Hallo
pemuda/mahasiswa/i jangan terus-terusan seperti itu gak malu kelakuan anda
seperti itu,kita itu pemuda/ mahasiswa/i bro yang dibekali dengan
ilmu,pengetahuan. Pola pikirnya itu jelas boy sayang jika tidak digunakan,
masih ingat kan siapa yang menurunkan pak Suharto iya mahasiswa hebat kan
mahasiswa. Apalagi jika kita mempunya satu tujuan dan satu pikiran antara
mahasiswa/I satu kemahasiswa lainya untuk melepakan kita baik masyarakat dari
kebodohan terhadap Negara ini. Jangan asal sekedar demo yang gak jelas apa
tujuanya,jalan di blokkir, merusak apa yang mereka liat, ada yang mulutnya
dijahit ,dan ada mahasiswa membakar dirinya hingga mati sebagai hujud
partisipasinya terhadap Negara bukan seperti itu caranya tidak berpikir panjang
mahasiswa itu gak dapat apa-apa dan bukan dikatakan pahlawan. Penulis bukan bermaksud
mengatakan demo itu salah,tetapi cara nya itu yang tidak benar masuk dan
berbicara kepada mereka (pemerintah) diskusi apa masalah nya baik-baik tidak
perlu menggunakan kekerasan mereka (pemerintah) mau berdiskusi dengan kita
mencari pemecahan permasalahan yang di hadapi saat ini.
Jika
aspirasi kita tidak di dengar, pendapat kita tidak di dengar maka jalan
satu-satunya berontak dengan satu kata yaitu keadilan, bila perlu tembak itu
yang menurut kamu dia dari semua masalah ini, contohnya saja gaius tambunan
yang mengambil uang Negara lebih dari 2,5 triliun dia ini pantas di hukum
tembak mati tapi lemah nya peraturan Negara ini berkeliaran bebas keluar masuk
penjara pakai kawal lagi macam tidak bersalah ya di hukum hanya 5-8 tahun saja
dan masih banyak lagi tikus-tikus kantor (korupsi) yang belum tercium bau nya.Cerita
lucu lainya seorang nenek yang dibilang masih belum tua kepengen memasak jagung
tapi ia tidak ada uang untuk membeli nya.jadi terpaksa iya mencuri nya hanya
beberapa saja demi perutnya yg sudah lama tidak makan. Alhasil misi nya
ketahuan dengan seorang pemilik kebun tidak senang si pemilik kebun melaporkan
ke pihak yg berwajib. Hasil sidang menyatakan bahwa tersangkah di beri hukuman
kurang lebih 5-7 tahun yang sedih nya di kenakan denda lagi.Betapa gila nya kan hukam di Indonesia
ini tidak sebanding dengan para korupsi yang mengambil uang Negara hingga
triliunan yang hanya dikenakan hukuman 5 tahun. Kembali ke kita
pemuda/mahasiswa/I apa kita hanya bisa
diam tidak ada tindakan apa pun. Apa jangan-jangan kamu pengen mengikuti jejak
busuk nya mereka para koruptor itu penulis harap tidak seperti itu. Karena
pemuda/ mahasiswa/i itu harapan bangsa berikan contoh yang berahlaq baik kepada
diri kita dan di aplikasikan kepada siapa pun. Penulis yakin pemuda/mahasiswa/i
di masa sekarang ini sudah mulai berkembang pola pikir, mereka sudah terbukti dengan kreasi mahasiswa/i baik dalam segi mekanik,
pengembangan SDM,Sepeda motor berbahan bakar air dengan campuran bahan-bahan
yang telah di teliti, Robotik contoh nya modifikasi pembuatan mobil oleh
mahasiswa.
fakultas
teknik usu bahkan kampus-kampus yang ada di Indonesia rata-ratanya sudah
mencobanya tanggapan pemerintah bahkan presiden memberikan dukungan berupa
modal untuk pengembangan kreasi mereka
dan siap melaju dalam setiap perlombaan baik nasional mau pun
internasional kami siap turut mereka”. Begitu banyak kreasi mahasiswa di
Indonesia ini sangat bangga kita memilikia mahasiswa yang aktif dalam hal
seperti ini. Semua bisa mereka lakukan tinggal melatih kembali untuk lebih baik
kedepanya. Pesan dari penulis” walau pun kita bahkan si penulis mempunya ilmu
dalam bidang apapun rajin la mengulang kembali setiap saat karena mengulang hal
yang sudah di pelajari itu lebih baik dari pada menunda-nunda untuk mengulangi
kembali . walau gagal itu sebagai keberhasilan kamu yang tertunda maka di ulang
kembali sampai anda mahir melakukanya seperti “pisau yang diasah setiap saat
pasti akan tajam. Begitu juga sebaliknya semakin di ulang semakin tajam daya
ingat kita butuh ketekunan dan kesabaran untuk mendapatkan hasil yang memuaskan
sebuah hadis mengatakan”man jana wajada”?(siapa yang sungguh-sunggu,maka akan
mendapatkan) dan bangga menjadi mahasiswa. Cium tangan ibu mu jika kamu hendak pergi kemana pun telpon dia kalaw
kamu tidak bisa pulang beri kabar kepada mereka, karena ibu mu adalah harta
yang paling berharga di dunia Dan ingatla setiap setetes air keringat ayah mu
yang penuh dengan keihklasan demi untuk kamu anak nya. Maafkan penulis ya jika
ada kata atau bahasa yang tidak sopan atau pun kurang karena kekurangan hanya
milik kita dan hanya kelebihan hanya milik allah swt. Assalammualikum.