Pahlawan
Indonesia Hari Ini, Esok, dan Nanti
Oleh : Mutia Rizki
Amalia
Merdeka
! Merdeka ! Merdeka ! kata-kata itulah yang bergema di seluruh pelosok sudut
negeri ini saat mengetahui proklamasi kemerdekaan Indonesia yang digumamkan
oleh Bung Karno. Kerja keras para pahlawan untuk mengusir penjajah dari ibu
pertiwi sejak zaman kolonial Belanda hingga pendudukan Jepang, membuahkan hasil
yang sangat membanggakan bagi seluruh rakyat Indonesia pada saat itu. Itulah
buah kerja keras, jiwa patriotisme, dan semangat juang yang tiada padam dari
para pahlawan kita, pahlawan Indonesia.
Mendengar
kata pahlawan, yang terbersit di dalam pikiran setiap orang adalah para pejuang
yang zaman dahulu kala ikut serta dalam proses mengusir penjajah untuk meraih
satu tujuan, ialah kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia yang
didamba-dambakan dapat dicapai dengan persatuan dan kesatuan para pemuda dari
seluruh nusantara.
Persatuan
dan kesatuan pemuda-pemudi Indonesia dapat mengalahkan politik “devide et impera” yang digunakan pihak
kolonial untuk memecah belah dan menguasai nusantara. Para pemuda bersatu,
berani mempertaruhkan jiwa, raga, dan hartanya demi mengusir penjajah yang
mengeksploitasi sumber daya alam, terlebih mengeksploitasi tetesan keringat
rakyat Indonesia melalui kerja paksa Rodi
dan Romusha.
Walaupun
para pemuda berasal dari suku budaya, etnis, dan agama yang berbeda,
“Bhineka Tunggal Ika” menjadi semacam jembatan ajaib yang menghubungkan
berbagai perbedaan itu. Hal itulah yang terbukti mampu
memperdengarkan kata “merdeka” di seluruh pelosok negeri. Hal itu pula yang
patut menjadi bukti nyata dalam catatan sejarah kemerdekaan bangsa ini.
Seperti
kata mutiara yang diungkapkan sang proklamator, Bung Karno, “Bangsa yang besar
adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya”. Itulah yang seharusnya
menjadi cambuk bagi kita, generasi penerus bangsa yang wajib mempertahankan
kemerdekaan yang telah diraih para pahlwan. Tidak hanya mempertahankan, tapi
membawa Indonesia meraih sustainable
independent-nya menjadi bangsa yang sejahtera, adil, makmur serta
bermartabat dimata dunia.
Demi
menghargai jasa para pahlawan bukan hanya ditunjukkan pada perayaan 10 November
setiap tahun yang notabene merupakan hari pahlawan, tapi sikap dan perilaku para
pemudanya malah semakin terkikis mentalitas dan moralnya dari hari ke hari.
Terjadinya krisis kepercayaan diri (self confidence) dan rasa hormat (self
esteem) dari para pemuda Indonesia akan mendorong perpecahan aspirasi dan
dis-integrasi yang dapat menghambat tujuan mulia para pahlawan menjadi one nation dimata dunia.
Sikap
ini yang tidak boleh mendarah-daging di dalam diri pemuda-pemudi bangsa ini.
Hendaknya kita dapat memulai untuk menjadikan diri kita sendiri sebagai
pahlawan, bukan pahlawan yang berperang melawan penjajah dengan menggenggam
bambu runcing dan berperang gerilya lagi, tapi pemuda yang memiliki jiwa
nasionalisme kebangsaan yang kuat. Kelak sikap nasionalisme dan kebangsaan
itulah yang menjadi the invisible hand dalam
meraih keutuhan bangsa.
Jiwa
nasionalisme yang diselimuti rasa cinta, bangga, dan sense of belonging terhadap bangsa ini akan menjadi fondasi kuat
dalam membentuk national character
building yang searah dengan tujuan bangsa. Tindakan nyata dari diri sendiri
menjadi tanggung jawab seorang pemuda yang saat ini menjadi penentu laju arah
bagi bangsanya. Setiap pemuda harus menjadi agent
of change yang dapat memberikan dampak restrukturisasi bagi kemajuan
bangsanya. Karena Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku tidak akan mengubah nasib
suatu kaum sebelum mereka mengubahnya sendiri” (QS. Ar-Ra’ad:79).
Para
pemuda kelak akan menjadi pemimpin bagi bangsanya, sebagaimana sabda Rasulullah
SAW : “Ketahuilah, masing-masing dari kamu adalah pemimpin, dan masing-masing
kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin.” (HR.
Muttafaq ‘Alaih). Untuk itu hendaknya para pemuda mulai menata sikap kepahlawanan
dari diri sendiri dan hal itu akan berdampak luas bagi bangsa dan negara kelak
di kemudian hari.
Jika
setiap pemuda bangsa ini menjadikan dirinya sendiri sebagai pahlawan,
bayangkanlah berapa ratus, juta, bahkan ratusan juta pemuda-pemudi di Indonesia
ini yang dapat menjadi sosok pahlawan bagi Indonesia di masa kini dan nanti. Betapa
banyak pemuda yang rela mengorbankan dirinya demi kemajuan bangsa ini, menunjukkan
keberanian dan kejujuran untuk mencari setiap detail kebenaran. Betapa
mungkinnya kelak Indonesia terbebas dari korupsi yang saat ini menggentayangi
para pemimpinnya.
Maka
dari itu, mulailah ubah diri kita sendiri menjadi orang yang lebih baik dan bertanggung
jawab terhadap kehidupan. Karena kitalah, pemuda yang memiliki rasa
nasionalisme dan jiwa kebangsaan yang kuat, yang menjadi asset pahlawan bangsa demi menggapai cita-cita luhur bangsa Indonesia
untuk hari ini, esok, dan yang akan datang. ***
Penulis adalah Mahasiswi
Fakultas Ekonomi USU
NIM:
100502110