Si KUAT Mengelilingiku
Setiap orang mempunyai persepsi tersendiri dengan
peristiwa itu. Ada yang bercerita peristiwa itu penuh dengan ledakan mariam
dimana-mana. Peristiwa itu lengkap dengan suara tangis bayi dan jerit pilu
manusia tak berdaya. Peristiwa itu dilumuri pekik pahit ibu yang kehilangan
anaknya. Semua tergabung dalam satu persepsi, peristiwa yang teramat pahit.
Ya, peristiwa dimasa penjajahan. Berawal dari kilas balik
peristiwa pahit ini kita mulai mengenal sosok-sosok yang wajib dikenang. Saksi
dari kelabat sengit antara rakyat bangsa dengan tentara sekutu yang
meluluhlantakkan negeri kita ini. Negeri yang tunduk pada tuannya. Namun semua
luka itu tidak selamanya. Mulai pudar perlahan seketika para sosok-sosok itu
tak lagi diam. Mereka datang meski hanya menorehkan sedikit senyuman anak
bangsa. Namun itu yang dinanti-nanti negeri kita pada waktu itu. Mereka adalah
pemuda-pemuda dengan tangan-tangan pahlawan. Mereka yang menjadi penggerak
perubahan dan membawa bangsa kita keluar dari peliknya hidup dijajah.
Ketika sang penghancur luntang dari bangsa ini pun,
bangsa kita tidak lantas hidup nyaman seperti yang menjadi harapan rakyat pada
saat itu. Kemerdekaan yang didapat itu jatuh bangun, terombang ambing diantara
para penjajah. Indonesia bagaikan bola operan yang siap dimainkan, tanpa peduli
apakah bola tersebut akan kempis ataukah bocor seketika. Namun, lagi-lagi
sosok-sosok itu menjadi yang pertama menerobos masalah pelik jatuh-bangunnya
kemerdekaan yang didapat. Keluarga, harta dan nyawa bukan masalah serius untuk
dipertaruhkan. Hidup bangsa ini menjadi hal penting bagi mereka.
Meski nafas tersengal pahit, meski langkah mulai gontai
tak terarah, meski suara parau menyendat tenggorokan, meski wajah berlumur
darah, bukanlah penghalang bagi mereka untuk menggengggam bumi pertiwi ini. Dan
semua usai dengan kemenangan ditangan. Kita bebas.
Lewat sekelumit kenangan itulah kita mulai mengetahui apa
itu pahlawan, sosok seperti apakah pahlawan itu dan bagaimana karakter seorang
pahlawan. Jiwa pahlawan itu sebagai sosok penyelamat, hingga kini tetap
dikenang bangsa kita. Meski telah hilang, namun nama dan jasa itu takkan pernah
musnah.
Walaupun sosok pahlawan itu sudah tidak ada saat ini,
kita tidak akan pernah kehabisan sosok-sosok itu. karena bangsa kita telah
dipenuhi oleh pahlawan-pahlawan baru dengan jiwa-jiwa baru. Meski dengan sosok
yang berbeda, mereka tetap dengan karakter yang sama. Pahlawan-pahlawan yang
bagaimanakah itu. Apakah pahlawan masa kini juga menggenggam bambu runcing?
Kerap
kali orang beranggapan bahwa pahlawan adalah sosok legendaris yang diasosasikan
sebagai seorang prajurit atau pejuang lainnya.
Pahlawan
sering dikaitkan dengan keberhasilan dalam prestasi gemilang dalam bidang
kemiliteran. Pernyataan-pernyataan ini bisa mempersempit pemahaman kita untuk
meninjau lebih jauh sosok-sosok pahlawan masa kini.
Sebagian dari kita juga beranggapan bahwa pahlawan adalah
mereka yang memiliki jiwa-jiwa pemuda, yang mampu melakukan perubahan lebih
baik bagi bangsa kedepannya dan rela berkorban untuk negara. Jika kita
berangkat dari pemikiran ini, tentu yang terlintas dan menyesaki otak kita saat
ini, pahlawan adalah orang yang memberikan kontribusi besar untuk negara ini.
Jika kita refleksikan ke masa kini, tentu kita akan memandang hanya pejabat-pejabat
tinggi dan pemuda-pemuda berpendidikan yang pernah tertanam di bumi pertiwi inilah yang disebut pahlawan.
Lantas, apakah hanya mereka dipandang menjadi seorang
pahlawan. Lalu, apakah sebenarnya arti pahlawan itu. Mulailah untuk berangkat
lewat pengertian ini. Pahlawan adalah mereka yang mampu memberikan sesuatu yang
bermanfaat bagi orang lain dengan tulus dan ikhlas. Melalui pengertian ini,
begitu banyak yang bisa menjadi seorang pahlawan bukan? Termasuk kita sendiri.
Seorang pahlawan tidak mesti seorang pemuda. Seorang
pahlawan tidak didedikasikan dengan pengalaman perangnya. Seperti pernyataan Zimbardo seorang penulis buku The Heroic Imagination Project. Dalam
bukunya ia mengatakan.
Kita
tidak perlu ‘berkelahi’ untuk menjadi pahlawan, tapi kepahlawanan bisa diraih
dengan cara damai. Kepahlawanan seseorang tidak selalu bersifat luar biasa,
tapi bisa ditampilkan kapan saja ketika dibutuhkan. Pahlawan adalah mereka yang
bersungguh-sungguh melakukan sesuatu. Semua orang bisa menjadi pahlawan.
Melalui ungkapan itu, maka kita dapat menyimpulkan bahwa Pahlawan
adalah sosok jiwa manusia dengan karakter
K : Keras dalam niat. Mereka yang bertindak dengan selurus-lurus niat.
U : Usaha
dengan sepenuh-penuh hati.
A : Akal.
Bertindak dengan sejernih-jernih akal
T : Tekad
dalam sesungguh-sungguh raga
Ketika dahulu sang pahlawan memegang bambu runcing di
tangan. Pahlawan masa kini juga tetap memegang bambu di tangan, bahkan jauh lebih
banyak.Untuk direalisasikan menjadi bahan konstruksi bangunan mewah masa kini. Mereka adalah Arsitek
bangsa. Mereka pahlawan yang berpikir keras dengan sejernih-jernih akal untuk
sebuah perubahan baru dalam bangunan-bangunan Indonesia. Tangan-tangan mereka
yang melahirkan seni yang elok kita pandang di rumah kita. Sudahkah kita ingat
mereka di hari ini.
Ketika dahulu seorang pahlawan mempertahankan kemerdekaan
dengan sesungguh-sungguh raga walaupun dengan cara merebut senjata para
penjajah, sekarang pahlawan kita bertindak dengan selurus-lurus niat menemukan
senjata-senjata tercanggih yang memukau mata dan menarik perhatian dunia.
Tangan-tangan merekalah yang menjadikan teknologi canggih masa kini. Sehingga
segalanya menjadi mudah. Pahlawan ini berjuang lewat medan perangnya sebagai
ilmuan bangsa. Bekerja dengan sejernih-jernih akal untuk sebuah keharuman nama
bangsa di dunia. Sudahkah kita sapa mereka hari ini.
Jiwa-jiwa pahlawan bisa dipertahankan di masa kini.
Bahkan sosok pahlawan di masa kini jauh lebih banyak. Mereka adalah pahlawan-pahlawan
yang memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi orang lain. Kontribusi itu
bukan saja hal-hal berhubungan langsung dengan negara ini akan tetapi seseorang
yang menggeluti pekerjaannya dikerjakan dengan sepenuh hati, selurus-lurus
niat, sejernih-jernih akal, sesungguh-sungguh raga, merekalah pahlawan masa
kini. Kita bisa temukan pahlawan bangsa ini di sekitar kita.
Pernahkah kita sadari jika dalam satu hari saja para
penyapu jalanan tidak masuk kerja, negara ini telah tenggelam dengan busuknya
sampah kota. Sang penyapu jalanan dengan karakter KUAT nya menjadi sosok
pahlawan besar dalam bangsa ini. Pekerjaan mulia yang tidak bisa dipegang oleh
sembarang orang. Karena hanya mereka yang mampu tenggelam dalam pekerjaan ini
dengan sepenuh-penuh hati mengalahkan kejamnya pekerjaan ini. Mereka adalah
sosok keras pahlawan sebenarnya.
Ketika kaki kita berat melangkah meski hanya sejengkal
jalan, siapakah orang pertama yang kita cari menjadi solusi masalah ini. Ya,
tukang becak dayung pinggiran jalan, dengan topi usang dan kaos oblong lengkap
dengan lubang sana-sini, menggayuh pedal sepedanya dengan nafas tersengal dan
bulir keringat di dahi. Mereka yang menjadi solusi pertama mengatasi problem
yang kita hadapi. Demi beberapa lembar rupiah menghidupi orang yang mereka
cintai, panasnya matahari terasa sejuk di badan. Mereka para pahlawan masa kini
menjiwai karakter KUAT itu dengan jalanan menjadi medan perangnya. Sudahkah
kita tahu kabar mereka hari ini.
Hari ini aku galau, imanku tidak karuan. Karut marut sana
sini. Teringat sedikit kata-kata ini. Problem umum di kalangan pemuda yang
butuh penerangan jiwa. Siapa yang kita hubungi mengatasi masalah ini. Ya, sang
Murabbi idaman. Mereka yang senantiasa
membantu kita mengisi kegalauan ini dengan cinta Ilahi. Ribuan langkah mereka tempuh,
bahkan pelosok negeri pun mereka sambangi. tak mengenal jemu. Senyum manis
mereka menutupi rasa lelahnya. Sesungguhnya kita tahu, mereka melakukannya dengan
selurus-lurus niat dan sepenuh-penuh hati. Demi menyampaikan firman Allah.
Pahlawan yang bermedan perang di lapangan. Sosok-sosok
polisi yang sepenuh jiwa melakukan pekerjaan ini. Ia dengan masalah yang
bersembunyi dibalik badan tegapnya. Tapi tetap profesional mengayomi kita. Ia
yang bekerja dengan selurus-lurus niat. Sudahkah kita menyungging senyum
untuknya hari ini.
Senjata mereka adalah jarum. Pahlawan yang satu ini
digelimpangi sosok-sosok tak berdaya .Harus siap dipanggil kapan saja. Siaga
dengan kode etiknya. Ia adalah dokter. Ia bekerja dengan sepenuh-penuh hatinya.
Ada lagi pahlawan yang tak kalah hebatnya. Ia juga
berkontribusi besar dalam bangsa ini. Dengan sampan kecilnya terombang-ambing
di atas air laut. Pahlawan yang bersahabat dengan jala ikan jaring-jaring itu
di bawah bentangan terik matahari. Pahlawan ini yang bekerja dengan
sesungguh-sungguh raganya. Melalui tangan-tangannyalah ikan itu kita beli di
pasar hingga kita lihat di atas meja. Sudahkah kita sampaikan salam untuk
mereka.
Sosok pahlawan ini punya derajat paling tinggi di hati
kita. Mereka pahlawan yang utama dengan pengorbanan tiada tara. Mereka
memancarkan sinar mata redupnya dan menatap kita penuh kelembutan. Mereka yang
menjaga kita dengan sepenuh-penuh jiwa. Mereka yang memenuhi semua permintaan
kita dengan sesungguh-sungguh raga. Mereka berusaha menjawab setiap pertanyaan
kita dengan sejenih-jernih akal. Mereka adalah orang tua kita. Ayah dan Ibu
dengan selurus-lurus niat menjadi sosok sempurna untuk kita. Tidak akan
terputus rasa sayangnya untuk kita dengan rintangan apapun. Mereka yang bekerja
keras untuk masa depan kita. Mereka yang menggenggam tangan kita penuh dengan
cinta. Sudahkah kita mengungkapkan rasa cinta kita untuknya.
Begitu bertaburnya pahlawan kita di bangsa ini. Kita bisa
memandang di sekitar kita dan menyadari sebuah kenyataan bahwa kita telah hidup
di tengah-tengah pahlawan bangsa. Tidak hanya orang-orang tersebut saja, namun
masih banyak lagi termasuk seorang presiden, pejabat negara, diplomat, guru,
petani, nelayan, hakim, orang-orang yang bergelut dalam parlemen dan masih
banyak lagi. Merekalah sosok pahlawan itu. Mereka yang melakoni profesinya
dengan selurus-lurus niat, sepenuh-penuh hati, sejernih-jernih akal, sebenar-benar
jiwa, dan sesungguh-sungguh raga. Mereka semua sosok-sosok pahlawan masa kini.
Adakah karakter KUAT itu ada padamu, kawan? Jika ada, kau
pun pahlawan dengan profesi yang kau geluti sekarang.